Syarat Ber Ibadah dan Ber Do'a

Dikutip oleh Dee Wibowo dari buku ”Samudra Al Fatihah-Bey Arifin”

Syarat-Syarat Ibadah

1. Ikhlas karena Allah dan untuk Allah semata.
Firman Allah: ”Barangsiapa percaya akan menemui Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal salih, dan janganlah ia sekutukan (sertakan) seorang manusiapun dalam beribadat kepada Allah” Al Kahfi:110
Firman Allah: ”Tidaklah mereka diperintahkan, kecuali agar mereka beribadah menyembah Allah secara ikhlas beragama untuk Nya” al Bayyinah:5


2. Cara-cara beribadah haruslah seperti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah s.a.w.
Sabda Rasulullah s.a.w: ”Tiap amal (ibadah) yang tidak sesuai dengan cara yang kami lakukan (perintahkan) akan ditolak.”

Syarat-Syarat Isti’anah (Berdoa)

  • Menjauhi segala yang haram, baik berupa makanan, minuman atau pakaian.
    Ikhlas karena Allah.
    Firman Allah: ”Berdoalah akan Allah dengan Ikhlah dalam beragama bagi Nya” (al Mu’min: 14 )
  • Didahului dengan wudhu.
    Hadist yang dikeluarkan oleh Abu Dawud dari Ibnu Abbas r.a.: berkata Rasulullah s.a.w.: ”Makruh aku berzikir (mengingat) Allah kecuali dalam keadaan suci (Berwudhu).”
  • Lebih sempurna lagi kalau sesudah berwudhu, lalu sholat 2 rakaat.
    Hadist dikeluarkan oleh Hakim dan Tirmidzi: berkata Rasulullah s.a.w: ” Siapa yang mempunya hajat kepada Allah atau kepada salah seorang Bani Adam (manusia), maka hendaklah ia berwudhu dengan sebaik-baiknya dan sembahyang 2 rakaat, lalu hendaklah ia menyanjung Allah s.w.t. dan hendaklah ia bershalawat terhadap Nabi s.a.w”
  • Hendaklah berdoa dengan menghadap ke arah Qiblat.
    Diriwayatkan oleh Muslim dan lain-lain bahwa Rasulullah s.a.w selalu menghadap ke Qiblat dalam berdoa di banyak medan perang, diantara perang badar.
  • Membukakan kedua telapak tangan dan mengangkatnya sampai sejajar dengan bahu.
    Bertawassul (perantara) dengan Nabi-Nabi dan orang-orang Sholeh.
  • Berdoa dengan suara yang pelan
    Hadis Bukhari dan Muslim dari Abu Musa, Rasulullah s.a.w berkata ”Janganlah berdoa dengan suara yang terlalu keras, karena Allah yang kamu mohon tidak tuli dan tidak jauh.”
  • Berdoa dengan mengakui semua dosa yang sudah dilakukan dalam hidup
    Hadis dari Ali bin Abu Talib r.a. berkata Rasulullah: ”Aku sudah aniaya terhadap diriku (bersalah) dan aku mengakui akan dosaku, maka ampunilah segala dosa-dosaku semuanya.”
  • Mulai berdoa untuk diri sendiri lebih dahulu baru untuk orang lain atau ummat muslimin seluruhnya.
    Tidak boleh mengkhususkan doa untuk diri sendiri bila yang berdoa itu adalah seorang yang menjadi Imam.
    Hadis Hasan, diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah berkata: ”Janganlah mengimami seorang akan satu kaum, lalu dia mengkhususkan dirinya sendiri dalam berdoa. Jika berbuat demikian maka sungguh-sungguh ia sudah mengkhianati mereka.”
  • Berdoa dengan permohonan yang sungguh-sungguh dengan kesadaran sepenuh hati dan berbaik sangka kepada Allah.
    Sabda Rasulullah: ”Hati adalah tempat mengingat. Sebahagiannya lebih kuat ingatannya atas lainnya. Maka bila kamu meminta akan Allah Ta’ala, hai manusia, maka mintalah dengan penuh keyakinan akan dikabulkanNya. Sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa seorang yang keluar dari hati yang lalai”. Riwayat Ahmad, Tarmidzi dan Hakim dari Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar.
  • Diulang-ulangi mengucapkannya.
    Sabda Rasulullah: ”Kebiasaan Rasullullah s.a.w. bila berdoa, diulang-ulangi sampai 3 kali”
    Jangan berdoa tentang dosa dan memutuskan persahabatan.
    Sabda Rasulullah:”Dikabulkan doa seseorang selama ia tidak berdoa tentang dosa atau memutuskan silatur rahmi.
  • Jangan meminta yang mustahil
    Firman Allah: ”Sesungguhnya Allah tidak cinta terhadap orang-orang yang melampui batas.” Al A’raf: 54.
  • Jangan berdoa untuk mencegah kebahagiaan bagi orang lain.
    Berdoalah tentang segala hal sampai perkara yang sekecil-kecilnya.
    Sabda Rasulullah s.a.w. : ”Hendaklah seseorang meminta segala keperluannya kepada Tuhannya, sampai-sampai mintalah tali terompah bila sudah putus”.
  • Jangan terburu-buru agar segera dikabulkan Allah.
    Sabda Rasulullah s.a.w. : ”Tidak ada seorang Muslim berdoa selama tidak tentang dosa dan memutuskan silaturahmi, yang tidak dikabulkan oleh Allah, tetapi akan dikabulkan Allah dengan salah satu dari tiga: Segera dikabulkan sebagai yang dimintainya, atau disimpan oleh Allah untuk dibayarkan kepadanya di akhirat nanti atau dijauhkan dari suatu kejelekan menurut keadaan doanya itu.”
  • Berdoa denga bertawassul (perantara) dengan amal sholeh yang pernah dilakukan.

Semoga Bermanfaat

Comments

Popular posts from this blog

Doa Majelis

Kupenuhi PanggilanMu ya Allah

Jodohku-Dibalik Perjuangan Seorang Ibu "Titi Marsutji Binti Iskak" (Part 3)